Sabtu, 21 Juni 2014

Kecepatan, Bobot, Pengereman dan Grip Ban, Jadi Isu Utama di MotoGP






Aplikasi sistem dan aturan baru di ajang balap MotoGP, memang berhasil membuat balap level bergengsi internasional itu cukup digandrungi anak muda. Namun tidak serta-merta semua aturan itu adalah yang ideal. Apalagi jika harus berbicara tentang safety pembalap. Pastinya masih banyak hal yang harus dibenahi.

Hal yang sedari dulu jadi masalah adalah kecepatan, lalu bobot motor dan pengereman. Semua hal ini sangat berhubungan antara satu sama lain. Terutama pada sisi safety pembalap. Lantaran kecepatan motor MotoGP, baik di zona trek lurus ataupun di tikungan, mulai memprihatinkan. Dimana ketika pembalap jatuh dalam kecepatan di atas 320 km per jam, kemungkinan mengalami cedera cukup besar.

Masalah inilah yang coba diperhatikan sejumlah kalangan pemerhati balap MotoGP, terutama Dorna Sports selaku penyusun regulasi di MotoGP dan juga beberapa pembalap kawakan dunia. Marc Marquez yang tahun lalu mengalami insiden besar di MotoGP Mugello, Italia 2013, pun mengalami lecet dan memar pada bagian dagunya. Ketika terjatuh pada kecepatan 320 km per jam.

Beruntung, karena ia tidak mengalami cedera fatal yang kebanyakan dialami pembalap motor ketika jatuh pada kecepatan seperti itu. Bahkan seorang pembalap kawakan ternama Valentino Rossi pun pernah mengalami cedera fatal. Dimana tulang betisnya patah dan harus diganjal dengan batangan metal selama 1 tahun.

Di trek yang benar-benar lurus dan panjang, kecepatan motor bisa mencapai 340 km per jam. Seperti yang diperlihatkan para pembalap di MotoGP Italia (1/6) pekan lalu.

Hal kedua yang menjadi masalah adalah bertambahnya bobot motor yang membuat sisi pengereman menjadi lebih berat. Hal ini terjadi ketika MotoGP menerapkan regulasi mesin 4 stroke. Bobot bertambah, riset pengembangan sistem pengereman pun menjadi lebih mahal. Lantaran material yang harus berperforma tinggi.

Kemudian grip ban juga sangat berpengaruh, terutama pada struktur kompon di tepi ban. Dimana memungkinkan pembalap tetap bisa memacu motor di kecepatan tinggi ketika menikung. Salah satu solusinya adalah grip bagian samping harus dikurangi. Secara otomatis para pembalap harus mengurangi kecepatannya ketika menikung, agar tidak terjatuh.

Tentu ini adalah tugas besar untuk mencari solusinya. Simak artikel selanjutnya tentang beberapa ide yang bisa jadi solusi pemecahan masalah kecepatan, bobot, pengereman dan grip ban di MotoGP.